Kamis, 22 Juli 2010

Kutanyakan Cintaku Padamu

Tubuh terdiam terpaku pada tempat dan massa yang tak berubah.
Fikir dan imaji menjelajah liar,
berlarian antara utara dan bawah
antara selatan dan atas

Terbang tak beraturan bagaikan sinyal terestrial menghantam gunung,menubruk gedung kemudian hilang karena attenuasi hati yang rentan.
Ada kalanya seperti morse yang menjelajah seantero dunia untuk memastikan apa yang dirasakan.
Menuju Jepang,untuk membandingkan warna hatinya dengan Sakura yang kebetulan mekar.
Kemudian ke Kutub Selatan,membadingkan hatinya dengan es paling murni di ujung dunia,apakah seputih itu niatnya.
Ada kalanya melintasi samudra,menemui Khalil Gibran untuk bertanya:"Dapatkah engkau mengurai cinta ini,dan semua cinta di dunia dengan lebih sederhana?"

Cinta ini membuat fikir meliuk-liuk,berputar tak beraturan kehilangan orientasinya pada langkah yang paling awal.
Membentuk garis-garis labirin,bagaikan tersesat didalamnya.

Andaikan aku bisa meminjan autofokus sebuah camera digital,
tak perlu lagi ada yang ditimbang.

Bayangmu muncul bersamaan dengan kepulan asap di setiap hisap.
Bayangkan betapa leganya saat asap membentuk sebuah layar tancap,
kemudian memutar setiap detik perjalanan hati ini.
lalu mengerti tanpa aku harus berucap.

Hingga pada saat sujud ke arah Ka'bah,
hati berkata :"Hey,buat apa melintasi samudra,buat apa terus menjelajah?"

Lalu apa????

Lalu apa,lalu apa?

Bertanyalah pada bidadari yang punya cinta.
Tanyakan tentang cintamu padanya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar